Perilaku konsumen ada berbagai macam, ada yang puas dengan satu barang ada yang tidak puas dengan satu atau dua barang, atau ada juga konsumen yang tidak memperdulikan harga, biarpun harga mahal kalau dia suka dia pasti beli. Nah terkait perilaku konsumen tsb, maka terkait pula dengan Prinsip 5W+1H :
- Why : mengapa mendapatkan barang/jasa tersebut?
- What : berupa apa barang/jasa tersebut?
- Who : siapa yang mendapatkan barang/jasa itu?
- When : kapan bisa mendapatkan barang/jasa tersebut?
- Where : dimana barang/jasa tersebut bisa didapatkan?
- How : bagaimana barang/jasa tersebut didapatkan?
- Why : mengapa mendapatkan barang/jasa tersebut?
- What : berupa apa barang/jasa tersebut?
- Who : siapa yang mendapatkan barang/jasa itu?
- When : kapan bisa mendapatkan barang/jasa tersebut?
- Where : dimana barang/jasa tersebut bisa didapatkan?
- How : bagaimana barang/jasa tersebut didapatkan?
Contoh dari pemahaman diatas adalah seperiti ini, Dika adalah seorang pegawai swasta di Jakarta (who) ingin membeli (how) mobil Honda CRV (what). Ia ingin membelinya karena rumah dia jauh jadi memerlukan kendaraan untuk mempersingkat waktu (why). Ia berencana membelinya pas gajian bulan ini (when) di sebuah pameran mobil di daerah Senayan (where). Nah mempelajari 5W+1H ini merupakan inti dari Perilaku Konsumen.
Namun perilaku konsumen dalam memperoleh kepuasan terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi terdapat dua pendeketan teori yaitu :
1) Pendekatan Kadinal
adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Dengan kata lain kepuasan konsumen dapat diukur dengan angka sebagaimana kita mengukur berat badan, tinggi badan dan sebagainya.
2) Pendekatan Ordinal
adalah daya guna suatu barang tidak dapat diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Dengan kata lain kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan angka tetapi hanya dapat diukur dengan peringkat, misalnya tidak puas, puas, lebih puas, sangat puas dan seterusnya.
Sumber: siiragill.blogspot.com
Namun perilaku konsumen dalam memperoleh kepuasan terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi terdapat dua pendeketan teori yaitu :
1) Pendekatan Kadinal
adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Dengan kata lain kepuasan konsumen dapat diukur dengan angka sebagaimana kita mengukur berat badan, tinggi badan dan sebagainya.
2) Pendekatan Ordinal
adalah daya guna suatu barang tidak dapat diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Dengan kata lain kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan angka tetapi hanya dapat diukur dengan peringkat, misalnya tidak puas, puas, lebih puas, sangat puas dan seterusnya.
Sumber: siiragill.blogspot.com
kita juga punya nih jurnal mengenai utilitas, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5722/1/PRESENTASI%20SIDANG%20TGL%208.pdf
semoga bermanfaat yaa :)
Balas